Rabu, 15 Mei 2013

Dan Aku Tahu... #3

Dan pada akhirnya, aku mengetahui yang sebenarnya. Kamu memang tidak pernah menyayangiku dengan tulus. Rasa sayang yang kamu berikan kepadaku selama beberapa hari ini hanya bersifat sementara. Tetapi, kenapa kamu harus menghindar ? Mengapa kamu tidak menjelaskan yang sesungguhnya padaku ? Kenapa aku harus mengetahuinya sendiri ? Apa kamu tidak memikirkan perasaanku ?
Hmm~
Aku rasa kamu memang tidak pernah mempedulikan aku. Terima kasih atas hari-hari indah yang sudah pernah ku lalui bersama mu. Aku harap, semua bisa menjadi kenangan.
Semoga kamu dan dia selalu bahagia.


bersambung...

Senin, 06 Mei 2013

Ada yang Berbeda #2

Sudah 2 hari ini, aku merasa ada yang berbeda dari dirimu. Kamu tidak seperti biasanya. Entah mengapa, aku merasa kamu sudah tidak lagi memberika repon padaku seperti biasa. Kamu sekarang lebih dingin dari biasanya. Kata-katamu yang selalu membuat aku hangatpun, entah berada di mana sekarang. :")

Aku hanya butuh kepastian. Kalau memang kamu serius, kita jalanin. Tetapi, kalau memang kamu belum siap, lebih baik kita berhenti sampai di sini. Aku tidak ingin jatuh lebih dalam pada rasa ini, yang semakin hari kian dalam.

Akupun tidak bisa mengira apa yang akan terjadi padaku nanti jika kita tak lagi bersama. Aku hanya bisa pasrah dengan keadaan dan waktu yang membawaku seperti ini. Aku harus bisa menjalani hidupku ada atau tidak adanya dirimu di samping ku.

Karena aku tahu, kesempatan kita untuk bersama pun sangat kecil...

Terima kasih untuk waktu sebentar yang sudah kau berikan padaku. Aku sangat menghargai itu. :")



bersambung...

Rabu, 01 Mei 2013

Salah kah Kita ? #1



Hari-hari ku akhir-akhir ini selalu penuh dengan warna. Aku tahu itu semua, karena adanya pengaruh dari dirimu. Tadinya, aku mengira hanya aku saja yang merasakan perubahan ini. Akan tetapi, tenyata kamu juga merasakan perubahan tersebut. Dan kamu yang lebih dahulu mengutarakannya.

Dari dulu, aku tahu kalau kita dekat karena kita tahu adanya hubungan persaudaraan diantara kita. Tapi, apakah kita boleh mengharapkan lebih apabila kita terbukti tidak ada hubungan saudara ?

Kamu mengatakan bahwa, "tidak menutup kemungkinan kalau aku bisa sayang melebihi dari kasih sayang seorang kakak yang bisa membuat adiknya merasa aman dan nyaman banget."

Sunggu, mendengar hal ini aku merasa lega. Tetapi, di balik kelegaan ku, masih tersimpan ribuan teka-teki apabila rasa ini terus bertumbuh. Terkadang, aku suka takut untuk menghadapi kenyataan yang ada. Kenyataan bahwa kita saling memiliki rasa sayang.

Dulu aku sempat ragu, karena kamu masih dengan si dia. Tapi sekarang ? Kamu dan dia sudah tidak ada hubungannya lagi. Dan kamu semakin serius dengan apa yang dulu pernah kamu sampaikan kepadaku mengenai rasa yang berbeda itu.

Kita pun tahu, tidak bisa secepat ini dalam mengambil keputusan. Sekalipun, kita sudah mengetahui perasaan masing-masing. Masih sangat banyak tantangan yang siap melawan kita di luar sana. Apakah kamu yakin kita dapat melewati itu semua ?

Sekarang yang hanya dapat kita lakukan, yaitu mengikuti alur berjalannya proses dan waktu. Menunggu sampai kita bisa terbebas dari keadaan ini. Entah sampai kapan...

Sejujurnya, saat kamu bilang takut hati ini begitu kecewa. Ikut merasakan ketakutan yang kau rasakan. Hati ini menjadi pesimis mendengar kata-kata takut yang keluar dari mulutmu.

Mungkin, hati ini harus siap jika suatu saat nanti kita memang tidak bisa bersatu.

Seperti yang kamu katakan, agar kita sama-sama membawa keadaan ini dalam "doa" dan kita harus tetap "semangat" menjalani ini semua, aku semakin yakin bahwa kamu benar-benar serius dengan perasaanmu...


bersambung...