Minggu, 06 Oktober 2013

Untuk Kamu yang Selalu Mempertahankan Aku :)

Untuk yang selalu mengatakan, "kamu tidak perlu membalas rasa sayang aku........"


Pertama kali melihatmu, tidak ada kesan apa pun yang dapat ku simpulkan terhadap pertemuan itu. Hingga akhirnya aku tak menyangka, bahwa kita bisa sampai pada titik ini. Perkenalan yang di mulai dengan tidak sengaja. Saat aku meminta hasil foto-foto dari kamera mu kepada si dia. Dan akhirnya, dia memberikan aku PIN BB mu, agar aku bisa meminta hasil foto-foto itu langsung dari kamu.

Setelah mengumpulkan keberanian pun, aku pada akhirnya meng-invite PIN tersebut. Tidak lama kemudian, kamu pun menerima request pertemanan tersebut. Tidak ada perasaan apa-apa yang aku rasakan saat itu. Semua masih datar.

Jujur, awalnya aku sempat merasaka terganggu atas kehadiranmu yang dulu selalu kemana-mana bersama dengan kakak-ku. Kakak yang selalu ada untuk aku saat aku mengalami berbagai masalah. Kakak yang selalu ku jadikan tempat berkeluh kesah. Tapi, aku menyadari, bahwa kalian ada Sahabat yang sulit untuk terpisahkan saat itu.

Hingga akhirnya, kita pun berbagi cerita. Berbagi kisah pengalaman hidup, dan saling menguatkan satu dengan yang lain. Dan kamu pun secara sekejap dapat menggantikan posisi kakak-ku itu. Aku senang, mulai dari berbagi cerita, kita bisa menjadi dekat. Sampai akhirnya, muncul-lah rasa yang tidak biasa, yang kamu rasakan dengan-ku.

Awalnya, aku begitu takut. Saat kamu memberitahukan apa yang kamu rasakan kepada-ku. Karena, aku tidak pernah menduga sebelumnya, bahwa rasa itu bisa muncul. Tetapi, kamu selalu mengatakan bahwa "aku tidak perlu membalas rasa sayang itu. Kamu hanya ingin bisa selalu merasakan apa yang aku rasakan, tanpa harus menjadi bagian penting dalam hidupku."

Hari demi hari kulalui. Kamu selalu semangat menemani hari-hari ku. Dan akupun menjadi luluh dengan segala sikap dan perlakuanmu terhadap-ku. Kata-kata itu pun selalu saja berlarian dalam otakku. Tak kuasa ku menahan itu semua. Hingga aku pun menyadari, bahwa aku juga memiliki rasa yang sama kepada-mu. Akan tetapi, aku selalu menyembunyikan hal itu. Karena disisi lain, ada orang tua-ku yang tidak menyetujui akan adanya perasaan itu. Aku bimbang. Aku bingung. Aku di perhadapkan kepada 2 pilihan sulit. Antara kamu dan kedua orang tua-ku.

Oh Tuhan, seandainya aku bisa memilih 2-2nya. Aku akan merasa menjadi seseorang yang beruntung. Karena aku memiliki orang yang tulus menyayangiku dan orang tua-ku yang selalu mendukung semua pilihanku. Tapi itu semua hanyalah angan-angan ku saja. Aku tahu itu semua tidak akan mungkin terjadi. Dan akupun harus menentukan pilihanku.

Tidak lama kemudian, akupun tidak kuasa selalu menyembunyikan perasaan itu. Hingga pada akhirnya, kita pun membahas mengenai penjelasan. Penjelasan akan hubungan itu. Mau di bawa kemana hubungan yang selalu mengambang di air itu. Dan kamu pun memberi aku pilihan dengan cara mu agar sebisa mungkin aku mau menerima-mu untuk menjadi pasangan ku atau bahkan aku akan menolak mu. Jujur, saat itu hati ini girang sekali. Karena pada akhirnya, apa yang aku tunggu-tunggu, apa yang selama ini hanya kau ucapkan lewat BBM, WA, Line, SMS, atau telepon telah kau ucapkan di depan-ku.

Pandangan mata mu lurus menatap-ku, kedua pasang mata ini pun saling bertemu, dan aku pun menjadi salah tingkah dengan pertanyaan dan pandangan yang kau berikan saat itu kepada-ku. Aku malu, tapi bahagia. Itu karena, aku juga merasakan apa yang selama ini kamu rasakan kepada-ku. Apa yang selalu kamu bilang kepada-ku, agar aku tidak perlu membalas rasa sayangmu. Itu tidak akan pernah mungkin terjadi. Karena aku juga manusia biasa yang memiliki perasaan. Dan rasa sayang itu pun bersedia membalas rasa sayang yang selalu kamu berikan untuk-ku.

Hingga akhirnya, malam itu... Hari Selasa, 06 Agustus 2013 pukul 18.40 WIB akupun menerima dia untuk menjadi seseorang yang selalu mempertahankan dan menyayangiku. Saat itulah, kita resmi menjadi sepasang kekasih layaknya pasangan-pasangan lain yang memiliki hari dan tanggal jadian. Kami pergi meninggalkan tempat itu sembari bergandengan tangan dan saling melemparkan senyum bahagia satu dengan yang lain.


dari Aku, 
yang bahagia menjadi seseorang yang dipertahanakan.
Dan, aku pun berjanji akan mempertahankan
hubungan ini, sampai Tuhan sendiri yang memisahkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar